Rabu, 10 Juli 2013

MARI BERBAGI ILMU DI BULAN RAMADAN
SHARING AT RAMADAN

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahi rabbil alamin, kita sudah mulai memasuki bulan ramadan, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan. Sebagai orang muslim yang beriman kita diwajibkan untuk berpuasa. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183-184:

Artinya: “Wahai Orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, supaya kalian bertaqwa. Yaitu dalam hari-hari yang telah ditentukan (yakni penuh satu bulan ramadan). Maka siapa diantaramu ada yang sakit, atau sedang bepergian, maka wajiblah berpuasa di hari-hari lain sebagai pengganti hari-hari yang ditinggalkan.”
Sungguh agung bulan ramadan ini karena pada bulan ini awal turunnya Al-Qur’an, kitab suci umat Islam yang memberikan penjelasan dan petunjuk kepada jalan kebenaran. Sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185:

Artinya: “Bulan Ramadan ialah bulan (awal) turunnya Al-Qur’an, berupa petunjuk untuk manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu dan menjadi penegak kebenaran, membedakan antara hak dan batil.”
Keutamaan bulan ramadan terdapat pada hadist dari Ibnu Abbas ra., mendengar Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut:

Artinya: “Andaikata umatku tahu pasti tentang sesuatu yang tersembunyi dalam bulan ramadhan, pasti mereka mengharap seluruh bulan dalam setahun menjadi bulan ramadan. Sebab ia menghimpun segala kebaikan dan taat yang dikabulkan, do’a-do’a dipenuhi (mustajab), segala laku dosa diampuni, dan sorga merindukan mereka.” (Durattun Nasihin: hal 14).
Keutamaan yang lain juga terdapat pada hadist dari Abu Hurairah ra., Nabi saw. bersabda:

Artnya: “Siapa berpuasa pada bulan ramadan, penuh keimanan dan keikhlasan, pasti diampuni dosa-dosa terdahulu baginya.” (Duratun Nasihin: hal 32).
Dosa-dosa kita diampuni apabila kita bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi dosa-dosa yang telah kita perbuat pada masa lalu.
Ibadah puasa di bulan ramadan merupakan ibadah yang tidak dapat indra manusia mengamatinya, kita tidak dapat mengetahui apakah orang tersebut berpuasa atau tidak. Boleh jadi orang tersebut terlihat lemas dan pucat, padahal di dalam kamarnya atau tempat yang sepi orang tersebut makan dan minum, selesai makan dan minum orang tersebut berakting lemas, kan kita tidak tahu karena kita tahunya semua orang muslim berpuasa pada bulan ramadan. Kalau boleh penulis mengutip judul album band Ungu yaitu aku dan Tuhanku, jadi puasa di bulan ramadan ini merupakan ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah. Oleh karena itu, ibadah ini tiada yang mengetahui secara pasti kecuali Allah maka puasa diprioritaskan pahalanya langsung Allah yang berhak mengaturnya. Berdasarkan hadist Qudsi sebagai berikut:

Artinya: “Segala amal perbuatan manusia adalah hak miliknya kecuali puasa, sebab puasa adalah bagiKu, dan Akulah yang membalasnya.” (Duratun Nasihin: hal 28).
Biasanya di bulan ramadan, umat muslim selain berpuasa juga melakukan ibadah sholat sunnah tarawih. Umat muslim berbondong-bondong menuju ke masjid atau mushola untuk sholat sunnah tarawih berjama’ah. Seperti yang dianjurkan Rasulullah saw. dan sahabat beliau. Kalau boleh penulis menyalin dari terjemahan kitab Tanbihul Ghafilin hal 323 yang bercerita sebagai berikut:
Bahwasanya Rasul saw. keluar tengah malam Ramadan melakukan sholat di masjid, lalu di ikuti oleh para sahabat, dan pada pagi harinya orang-orang ramai membahasnya, hingga bertambah banyak lagi pada malam kedua, bahkan lebih banyak lagi pada malam ketiganya, orang-orang menunggu hingga tidak tertampung di dalam masjid, dan beliau saw. tidak keluar hingga fajar, sesudah sholat subuh beliau menghadap para sahabatnya dan berkata: “bukan berarti aku tidak tahu suasana kalian di malam hari, tetapi aku khawatir jika shalat malam di wajibkan, lalu kalian tidak dapat melakukannya”.
Demikian ‘Aisyah ra. (istri Rasulullah saw.), dan selanjutnya kata ‘Aisyah pula: “Nabi saw. selalu menganjurkan sholat di malam ramadan, tanpa mewajibkannya hingga beliau wafat, hal serupa juga ditiru di masa kholifah Abu Bakar ra. dan selanjutnya kholifah Umar ra. menghimpun banyak orang agar sholat berjamaah dengan Ubay ka’ab selaku imamnya.
Disamping berpuasa dan sholat tarawih berjama’ah, umat muslim juga ramai-ramai tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan ini. Karena tadarus/membaca Al-Qur’an bernilai ibadah dan kebaikan yang sangat banyak. Seperti hadist yang diriwayatkan Imam Turmudzi dari Abdullah bin Mas’ud ra, Nabi saw bersabda:

Artinya: “Siapa membaca kitab Allah/Al-Qur’an, pahala baginya (setiap) satu huruf satu kebaikan, sedang satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan, dan aku tidak menganggap ALIF LAAM MIIM itu dihitung sehuruf, tapi aku menghitungnya: “Alif itu satu huruf, LAAM itu satu huruf dan MIIM itu satu huruf pula.” (Duratun Nasihin: hal 683).
Jadi mumpung kita masih di permulaan bulan Ramadan, marilah berlomba-lomba meningkatkan taqwa kita kepada Allah, memperbanyak pahala kita, memohon ampun kepada Allah. Dan mudah-mudahan kita selalu mendapat rahmat karunia Allah, dan semoga ibadah kita mendapat keridho’an dari Allah swt. Amiin...
Wassalamualaikum.

A. Nizarul Fanani




Referensi:
Ramadlan, Abu H.F. 1987. Terjemah Duratun Nasihin. Surabaya: Mahkota
Taqyuddin, Abu Imam. 1986. Terjemah Tanbihul Ghafilin, Pembangun Jiwa dan Moral Umat. Surabaya: Mutiara Ilmu

Tidak ada komentar:

Posting Komentar