Kamis, 11 Juli 2013

Pemeliharaan dan Pendayagunaan Lingkungan

Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah, Di hari ke 2 bulan ramadan ini, penulis ingin berbagi pengetahuan mengenai lingkungan hidup dan sumber alam yang pemeliharaan dan pendayagunaannya harus dijaga secara seimbang. Supaya generasi manusia selanjutnya dapat menikmati lingkungan hidup dan sumber alam yang sudah disediakan oleh Allah swt.

Teman, akhir-akhir ini bahkan beberapa tahun yang lalu banyak media massa dan media sosial membicarakan tentang global warming kan, bahkan masyakarat internasional membentuk dan mendiskusikan masalah ini, kampanye-kampanye (bukan kampanye partai politik ya) mengenai pemeliharaan lingkungan dan penghijauan selalu mereka bicarakan.
Padahal asal kita tahu saja sudah beribu-ribu tahun yang lalu, Allah swt telah menyuruh manusia sebagai khalifah di muka bumi ini untuk memelihara serta tidak membuat kerusakan di muka bumi. Hal tersebut terdapat dalam Al-Qur’an surat Al-A’raaf ayat 56:


Artinya: “Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdo’alah kepadaNya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan di kabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Dengan memelihara dan mendayagunakan lingkungan secara bijak berarti kita telah mensyukuri rahmat yang diberikan Allah swt. Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Kita memang sudah seharusnya mensyukuri rahmat yang diberikan Allah berupa bumi untuk tempat hidup manusia di dunia dan Allah telah menyediakan seluruh isi bumi untuk memenuhi kebutuhan hidup manusia.
Salah satu karunia Allah untuk manusia yang mana penggunaannya paling utama adalah air. Seperti diterangkan dalam Al-Qur’an surat Al-Furqan ayat 48 sampai ayat 50:

Artinya: Dialah (Allah) yang meniupkan angin (sebagai) pembawa kabar gembira dekat sebelum kedatangan rahmatNya (hujan) dan Kami turunkan dari langit air yang amat bersih. Agar Kami menghidupkan dengan air itu negeri (tanah) yang mati, dan agar Kami memberi minum dengan air itu sebagian besar dari makhluk Kami, binatang-binatang ternak dan manusia yang banyak. Dan sesungguhnya kami telah mempergilirkan hujan itu diantara manusia supaya mereka mengambil pelajaran (daripadanya), maka kebanyakan manusia itu tidak mau kecuali mengingkari (nikmat).
 Mula-mula angin dikirimkan Allah untuk membawa air hujan, kemudian air itu diturunkan untuk menyuburkan tanah yang tandus, memberi kehidupan bagi tumbuh-tumbuhan, binatang dan manusia, juga dapat menghilangkan kotoran, najis, dan hadas. Karena sangat pentingnya air, maka manusia harus pandai memanfaatkannya untuk keperluan hidup dan untuk ibadah kepada Allah swt. Manusia harus memelihara nikmat Allah berupa air agar tidak mendatangkan malapetaka misalnya banjir, longsor, dan sebagainya. Manusia seharusnya terus meningkatkan pengetahuan dan teknologi mengenai pengolahan air dan penanggulangan bahaya banjir yang disebabkan oleh air, sehingga air dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya.
Dari segi Ekologi, planet bumi sebagian besar terdiri dari air. Air merupakan kebutuhan utama bagi proses kehidupan di bumi. Di zaman ini air menjadi masalah yang perlu diperhatikan karena untuk mendapatkan air bersih dan tidak tercemar sangatlah sulit. Oleh karena itu dalam kegiatan industri, air yang telah digunakan atau air limbah tidak boleh langsung dibuang melainkan harus diproses terlebih dahulu melalui Water Treatment Recycle Proses. Air lingkungan telah tercemar dapat diketahui dengan indikator : perubahan suhu air, perubahan pH, perubahan warna, bau, dan rasa. Erat kaitannya dengan masalah tersebut, ternyata komponen pencemaran air ikut menentukan bagaimana indikator tersebut terjadi. Komponen pencemaran air dikelompokkan sebagai berikut: bahan buangan padat, bahan buangan organik, bahan buangan anorganik, bahan buangan cairan berminyak, dan bahan buangan zat kimia.
Jadi teman-teman, marilah kita mensyukuri nikmat Allah berupa air dengan cara memelihara dan mendayagunakan lingkungan air, bisa berupa kegiatan membersihkan selokan (got) yang tersumbat, dan tidak membuang sampah di tepi sungai. Dalam skala besar, berupa kegiatan tidak membuang limbah ke sungai atau laut tanpa filterisasi, tidak membangun gedung-gedung besar tanpa memperhatikan AMDAL, dan tidak menebangan pohon secara ilegal. Mudah-mudahan Allah masih memberikan kita rahmat karuniaNya berupa air yang bersih dan bermanfaat.
Wassalamu’alaikum

A.N.Fanani


Referensi:
Thalabi, Tajuddin. 1998. Buku Pendidikan Agama Islam. Bungah:YPPQ
Kelompok ekologi off GG’06. 2009. Makalah Pengaruh Limbah terhadap mortalitas ikan. Malang: Makalah tidak diterbitkan

Rabu, 10 Juli 2013

MARI BERBAGI ILMU DI BULAN RAMADAN
SHARING AT RAMADAN

Bismillahirrahmanirrahim,
Alhamdulillahi rabbil alamin, kita sudah mulai memasuki bulan ramadan, bulan yang penuh berkah, bulan yang penuh ampunan. Sebagai orang muslim yang beriman kita diwajibkan untuk berpuasa. Sebagaimana firman Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 183-184:

Artinya: “Wahai Orang-orang yang beriman diwajibkan atas kalian berpuasa sebagaimana telah diwajibkan atas orang-orang sebelum kalian, supaya kalian bertaqwa. Yaitu dalam hari-hari yang telah ditentukan (yakni penuh satu bulan ramadan). Maka siapa diantaramu ada yang sakit, atau sedang bepergian, maka wajiblah berpuasa di hari-hari lain sebagai pengganti hari-hari yang ditinggalkan.”
Sungguh agung bulan ramadan ini karena pada bulan ini awal turunnya Al-Qur’an, kitab suci umat Islam yang memberikan penjelasan dan petunjuk kepada jalan kebenaran. Sebagaimana difirmankan Allah dalam Al-Qur’an surat Al-Baqarah ayat 185:

Artinya: “Bulan Ramadan ialah bulan (awal) turunnya Al-Qur’an, berupa petunjuk untuk manusia dan penjelasan tentang petunjuk itu dan menjadi penegak kebenaran, membedakan antara hak dan batil.”
Keutamaan bulan ramadan terdapat pada hadist dari Ibnu Abbas ra., mendengar Rasulullah saw. bersabda sebagai berikut:

Artinya: “Andaikata umatku tahu pasti tentang sesuatu yang tersembunyi dalam bulan ramadhan, pasti mereka mengharap seluruh bulan dalam setahun menjadi bulan ramadan. Sebab ia menghimpun segala kebaikan dan taat yang dikabulkan, do’a-do’a dipenuhi (mustajab), segala laku dosa diampuni, dan sorga merindukan mereka.” (Durattun Nasihin: hal 14).
Keutamaan yang lain juga terdapat pada hadist dari Abu Hurairah ra., Nabi saw. bersabda:

Artnya: “Siapa berpuasa pada bulan ramadan, penuh keimanan dan keikhlasan, pasti diampuni dosa-dosa terdahulu baginya.” (Duratun Nasihin: hal 32).
Dosa-dosa kita diampuni apabila kita bertaubat kepada Allah dan tidak mengulangi dosa-dosa yang telah kita perbuat pada masa lalu.
Ibadah puasa di bulan ramadan merupakan ibadah yang tidak dapat indra manusia mengamatinya, kita tidak dapat mengetahui apakah orang tersebut berpuasa atau tidak. Boleh jadi orang tersebut terlihat lemas dan pucat, padahal di dalam kamarnya atau tempat yang sepi orang tersebut makan dan minum, selesai makan dan minum orang tersebut berakting lemas, kan kita tidak tahu karena kita tahunya semua orang muslim berpuasa pada bulan ramadan. Kalau boleh penulis mengutip judul album band Ungu yaitu aku dan Tuhanku, jadi puasa di bulan ramadan ini merupakan ibadah yang langsung berhubungan dengan Allah. Oleh karena itu, ibadah ini tiada yang mengetahui secara pasti kecuali Allah maka puasa diprioritaskan pahalanya langsung Allah yang berhak mengaturnya. Berdasarkan hadist Qudsi sebagai berikut:

Artinya: “Segala amal perbuatan manusia adalah hak miliknya kecuali puasa, sebab puasa adalah bagiKu, dan Akulah yang membalasnya.” (Duratun Nasihin: hal 28).
Biasanya di bulan ramadan, umat muslim selain berpuasa juga melakukan ibadah sholat sunnah tarawih. Umat muslim berbondong-bondong menuju ke masjid atau mushola untuk sholat sunnah tarawih berjama’ah. Seperti yang dianjurkan Rasulullah saw. dan sahabat beliau. Kalau boleh penulis menyalin dari terjemahan kitab Tanbihul Ghafilin hal 323 yang bercerita sebagai berikut:
Bahwasanya Rasul saw. keluar tengah malam Ramadan melakukan sholat di masjid, lalu di ikuti oleh para sahabat, dan pada pagi harinya orang-orang ramai membahasnya, hingga bertambah banyak lagi pada malam kedua, bahkan lebih banyak lagi pada malam ketiganya, orang-orang menunggu hingga tidak tertampung di dalam masjid, dan beliau saw. tidak keluar hingga fajar, sesudah sholat subuh beliau menghadap para sahabatnya dan berkata: “bukan berarti aku tidak tahu suasana kalian di malam hari, tetapi aku khawatir jika shalat malam di wajibkan, lalu kalian tidak dapat melakukannya”.
Demikian ‘Aisyah ra. (istri Rasulullah saw.), dan selanjutnya kata ‘Aisyah pula: “Nabi saw. selalu menganjurkan sholat di malam ramadan, tanpa mewajibkannya hingga beliau wafat, hal serupa juga ditiru di masa kholifah Abu Bakar ra. dan selanjutnya kholifah Umar ra. menghimpun banyak orang agar sholat berjamaah dengan Ubay ka’ab selaku imamnya.
Disamping berpuasa dan sholat tarawih berjama’ah, umat muslim juga ramai-ramai tadarus Al-Qur’an di bulan Ramadan ini. Karena tadarus/membaca Al-Qur’an bernilai ibadah dan kebaikan yang sangat banyak. Seperti hadist yang diriwayatkan Imam Turmudzi dari Abdullah bin Mas’ud ra, Nabi saw bersabda:

Artinya: “Siapa membaca kitab Allah/Al-Qur’an, pahala baginya (setiap) satu huruf satu kebaikan, sedang satu kebaikan dilipatkan menjadi 10 kebaikan, dan aku tidak menganggap ALIF LAAM MIIM itu dihitung sehuruf, tapi aku menghitungnya: “Alif itu satu huruf, LAAM itu satu huruf dan MIIM itu satu huruf pula.” (Duratun Nasihin: hal 683).
Jadi mumpung kita masih di permulaan bulan Ramadan, marilah berlomba-lomba meningkatkan taqwa kita kepada Allah, memperbanyak pahala kita, memohon ampun kepada Allah. Dan mudah-mudahan kita selalu mendapat rahmat karunia Allah, dan semoga ibadah kita mendapat keridho’an dari Allah swt. Amiin...
Wassalamualaikum.

A. Nizarul Fanani




Referensi:
Ramadlan, Abu H.F. 1987. Terjemah Duratun Nasihin. Surabaya: Mahkota
Taqyuddin, Abu Imam. 1986. Terjemah Tanbihul Ghafilin, Pembangun Jiwa dan Moral Umat. Surabaya: Mutiara Ilmu